Emas diperdagangkan tidak menentu dibawah level tertinggi 2,5 minggu yang diraih beberapa waktu lalu tidak lama setelah Presiden Barack Obama kembali terpilih. Indeks Dollar AS sendiri menguat ke level tertinggi 2-bulan sehingga membebani kinerja Emas secara keseluruhan.
Setelah ketidakpastian politik di AS, fokus para investor telah bergeser pada jurang fiskal yang mengancam ekonomi AS kembali terdesak ke fase resesi.
Kekhawatiran jurang fiskal senilai $600 milyar sebenarnya turut menopang daya tarik aset safe haven Emas, namun faktor
penguatan Dollar di saat bersamaan juga membatasi penguatan Emas lebih lanjut.
Terpantau sejauh ini harga spot Emas melemah tipis -0.11% di level $1,715.60, setelah meraih titik tertinggi intraday di $1,721.12 dan level tinggi hariannya di $1,713.75. Analisis teknikal mengindikasikan bahwa bias intraday menjadi netral dengan perkiraan range trading masih terbatas di kisaran $1,702 s.d $1,734.
Aksi beli pasar emas fisik di Asia melambat, karena harga telah meroket lebih dari 2 persen sepanjang pekan ini. Oleh sebab itu para investor enggan melakukan aksi beli di level harga yang cukup tinggi, namun dilaporkan banyak terjadi pembelian ketika harga Emas jatuh dibawah $1,700.
sumber http://www.monexnews.com
No comments:
Post a Comment