Hingga hari ke empat pekan ini (Kamis, 11/10), mata uang tunggal Euro
nampak masih terjebak di zona negatif lantaran anjloknya saham global
turut pula menggoyahkan minat investor terhadap aset beresiko termasuk
Euro.
Dan kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi global serta ketidakpastiasn seputar prospek bailout Spanyol,
kini juga terus
menghantui sentimen pasar. Sentimen kian diperburuk
setelah lembaga pemeringkat Standard & Poor’s memangkas peringkat
utang Spanyol menjadi level BBB-minus dengan outlook negatif.
Selain itu, para investor kini juga mencemaskan kemampuan negara Yunani untuk memenuhi persyaratan yang diajukan Troika
sebelum memberi dana bantuan tahap berikutnya. Karena tanpa kucuran
dana talangan senilai €31,5 milyar, Yunani akan kehabisan uang
setidaknya hingga akhir bulan November.
Euro kini terjepit di kisaran $1.2862 setelah merosot hingga level $1.2824 di awal sesi, lebih rendah dari level low sesi kemarin pada 1.2833. Fokus pasar kini tertuju kepada ketidakpastian Eropa serta penurunan permintaan global (demand) seiring terkikisnya pertumbuhan ekonomi China.
sumber: http://m.monexnews.com
No comments:
Post a Comment