
Di major currencies, apresiasia Euro nampak kembali terbatas karena investor terus menantikan kejelasan tentang kapan Spanyol akan
mencari bailout untuk mengatasi masalah fiskalnya. Karena permintaan bailout
dianggap dapat membantu Euro, dan akan mengikis ketidakpastian di pasar
keuangan. Selain itu bailout juga akan membantu mengaktifkan program
pembelian obligasi ECB (Bank Sentral Eropa) yang bertujuan untuk menekan
yield negara-negara zona Euro bermasalah.
Sementara
di Asia, sejumlah indeks utama regional nampak bergerak di teritori
negatif karena terseret performa Wall Street akhir pekan lalu yang
mencatat level mingguan terburuk dalam 4 bulan terakhir. Selain itu
tertekannya bursa Asia juga karena investor khawatir dengan pendapatan
laba perusahaan yang diiperkirakan bakal menurun.
Di awal perdagangan Asia, muncul laporan data ekonomi China
yang menunjukkan inflasi tahunan China kembali menurun di angka 1.9% di
bulan September dari 2.0% di Agustus. Sedangkan data PPI tahunan juga
kian merosot ke angka -3.6% dari sebelumnya -3.5%.
Sehingga
data-data tersebut, memberikan cukup ruang lagi terhadap kebijakan
pelonggaran selanjutnya guna menopang pertumbuhan. Sehingga ekspektasi
tersebut cukup memberi sentimen positif bagi para investor yang banyak
megharapkan kucuran stimulus, sehingga turut membuat terbatasnya
pelemahan indeks labih lanjut.
sumber: http://m.monexnews.com
No comments:
Post a Comment