Emas anjlok ke level terendahnya dalam 2 minggu terakhir akibat adanya spekulasi bahwa China kemungkinan tidak memerlukan tambahan stimulus setelah dilaporkan data inflasi serta ekspor yang berhasil lampaui estimasi selama bulan September.
Terpantau
sejauh ini harga Emas untuk kontrak bulan Desember melemah
-0.47% ke
level $1,745.49, setelah meraih titik tertinggi intraday di $1,753.59,
dan level terendah hariannya di $1,741.98.
Selain itu ketidakpastian data bailout Spanyol serta data ekonomi AS yang menunjukkan kenaikan di luar estimasi juga turut mengurangi daya tarik Emas.
Kebanyakan
hedge funds dan money manager telah menambah posisi beli emas mereka ke
level tertingginya dalam 14 bulan terakhir, ditunjang oleh daya tarik
emas sebagai alat lindung nilai terhadap inflasi, ditengah harapan bahwa
The Fed dan berbagai bank sentral akan terus memompa stimulus untuk
merangsang pertumbuhan.
Namun data sentimen konsumen AS yang
berhasil lampaui estimasi telah menambahkan sinyal-sinyal ekonomi yang
mulai membaik di AS, sehingga menyusutkan minat lindung nilai terhadap
Emas.
Secara terpisah laporan data ekspor China yang naik dua kali
lipat dibanding ekspektasi selama bulan September juga menunjukkan
bahwa langkah kebijakan pemerintah sebelumnya sudah cukup berhasil
sehingga kebijakan stimulus tambahan mungkin belum terlalu
diperkirakan.
sumber : http://m.monexnews.com
No comments:
Post a Comment