Monday, October 22, 2012

Efek Samping Dari QE3 Terhadap Asia Senin, 22 Oktober 2012

Efek Samping Dari QE3 Terhadap Asia Efek samping dari QE3 AS yang cukup merepotkan sudah terbukti di Asia, dengan pemerintah di kawan Asia menambah tekanan untuk menekan penguatan mata uang mereka. Pihak moneter Hong Kong adalah yang terakhir kali melakukan intervensi pada pasar mata uang dengan bank sentral melakukan penjualan dollar
Hong Kong senilai 603 juta dollar pada hari Sabtu, langkah pertama kali dalam 3 tahun, setelah mat auangnnya menyentuh level tinggi range perdagangan. Kelebihan likuiditas akibat quantitative easing ketiga di bulan September telah dengan cepat merasuki pasar Asia, seiring investor memburu yield yang lebih tinggi. Bulan lalu, bank sentral di Asia menghabiskan sejumlah 18 milyar dollar untuk membatasi penguatan mata uang mereka, menurut data dari Macquarie Bank, level tertinggi sejak bulan Januari tahun ini.
“Mata uang asia akan terus mendapat tekanan naik, dan tidak seperti QE1 dan QE2, bank sentral tidak akan mentolerir penguatan pada mata uang mereka mengingat pertumbuhan global yang lemah,” menurut David Forrester, wakil presiden senior dan strategis mata uang asing G10 pada Macquarie Bank, menambahkan bahwa hal ini dapat memicu langkah lebih lanjut dari pihak berwenang unutk mencegah apresiasi mata uang.


sumber: http://www.monexnews.com

No comments:

Post a Comment