Kebijakan cetak uang yang diambil oleh Federal Reserve Bank tidak hanya berdampak negatif terhadap nilai tukar Dollar. Obligasi juga menjadi instrumen yang daya tariknya surut pasca pelonggaran moneter itu.
Menurut investor dan miliuner kenamaan Amerika Serikat, Jim Rogers, obligasi sudah tidak lagi menawarkan return ideal dan harus dijual sekarang juga. "Itulah yang saya lakukan sekarang karena baik the Fed maupun Bank Sentral Jepang sudah memiliki komitmen cetak uang dalam jumlah tak terbatas," urainya kepada CNBC.
Iklim
kebijakan super longgar dari bank sentral dipandang Rogers akan mengakhiri tren kenaikan nilai obligasi Amerika yang sudah berlangsung selama 30 tahun. Oleh karena itu investor ulung ini menyarankan untuk menjual semua obligasi jangka panjang sebelum return-nya makin jatuh. Ia juga mengkritisi performa Wall Street yang sedang menapaki trend penguatannya. "Saham memang naik terus, tapi saya tidak tahu bagaimana ini bisa bertahan lama," urainya. Terkait saham, Rogers mengaku sudah menjual saham Apple Inc sejak musim gugur lalu karena melihat adanya peluang yang lebih bagus di Jepang.
Kebijakan cetak uang Bank of Japan memang tidak bagus bagi dunia, tetapi bisa memperkuat kinerja saham domestiknya. "Yen sedang kolaps, tapi saham Jepang justru menanjak," menurut Rogers. Peluang beli semakin atraktif karena harga saham Jepang masih 75% di bawah level tertingginya atau berbeda dengan saham Amerika yang justru sedang mendekat ke all-time high.
sumber http://www.monexnews.com
No comments:
Post a Comment