Thursday, October 18, 2012

Lemahnya Permintaan Emas Tekan Harga Kamis, 18 Oktober 2012


Lemahnya Permintaan Emas Tekan HargaLemahnya permintaan emas fisik dari konsumen terbesar dunia - India dan China - masih membebani sentimen emas, merusak momentum reli Emas yang baru terjadi beberapa waktu lalu, meskipun prospek banjir likuiditas pada sistem keuangan global telah meningkat dan kekhawatiran pasokan di tengah kerusuhan tenaga kerja sektor pertambangan di Afrika Selatan .
Minat terhadap Emas di kedua negara Asia tersebut, yang bersama-sama menyumbang
45% dari total konsumsi Emas global pada kuartal kedua 2012, telah terpukul oleh perlambatan pertumbuhan ekonomi, rekor harga Emas yang terlampau tinggi dan melambatnya money supply.
Minat India terhadap Emas juga anjlok tahun ini akibat melonjak nya harga Emas dalam mata uang rupee, mencapai rekor tinggi pada bulan September.
Permintaan India diperkirakan turun sampai setengahnya dari 200-250 metrik ton selama musim perayaan India yang dimulai pada pertengahan September. India biasanya membeli emas selama musim festival dan pernikahan yang dimulai pada akhir September sampai Januari, karena pembelian Emas, khususnya perhiasan di musim tersebut, dianggap menguntungkan dan diberikan sebagai hadiah.
Dari segi volume, penjualan Emas di India telah turun 30% -40% tahun ini dibandingkan dengan tahun sebelumnya, searah dengan peunrunan pengirman Emas Hong Kong ke daratan China turun 29% pada bulan Agustus menjadi 54 ton dari bulan sebelumnya. Permintaan Emas dari China kemungkinan baru pulih lagi pada festival hari raya Imlek pada 10 February nanti.
Dari sisi supply, aksi mogok kerja di sektor pertambangan Afrika Selatan diharapkan dapat membantu menopang harga Emas kembali, meskipun dampak dari kekhawatiran pasokan belum tercermin dalam harga Emas. Analis memperkirakan bahwa lebih dari sepertiga produksi emas Afrika Selatan atau 2,5% dari produksi global telah terhenti akibat aksi mogok ini. 


sumber : http://www.monexnews.com

No comments:

Post a Comment