Harga Emas berjangka terpantau dalam tekanan jual setelah sempat rebound jelang pembukaan sesi Wall Street hari Senin dan menyentuh level terendah 3 minggu baru akibat tekana aksi profit taking paska data ekonomi AS.
Terpantau sejauh ini harga Emas masih mendekati level teknikal psikologis 1740, turun dari level 1780 pada sesi perdagangan Eropa. Harga spot Emas yang terakhir masih -0.66% di level
$1,742.19 per troy ons.
Sesi perdagangan Asia dan Eropa, sentimen market diwarnai respon positif inflasi China yang turun dibawah estimasi sehingga memicu spekulasi diantara para pelaku pasar bahwa bank sentral China lebih leluasa memangkas kebijakan moneternya.
Selain itu juga terdapat laporan surplus neraca perdagangan China selama bulan September yang positif dan mengindikasikan permintaan domestik China kembali meningkat.
Selanjutnya para investor masih menunggu data GDP Q3 dari China yang akan dirilis hari Kamis. Selain itu perkembangan utang sovereign Eropa khususnya Yunani juga akan menjadi fokus pekan ini, karena para pejabat Uni Eropa masih belum menyepakati paket bantuan tahap selanjutnya. Dikombinasi juga oleh ketidakpastian bailout Yunani, sehingga mood para investor cenderung melakukan profit taking sembari menanti data terbaru.
Katalis negatif Emas lainnya adalah laporan retail sales AS yang naik 1.1% dibanding estimasi 0.7%, selain laporan bulan sebelumnya juga direvisi naik menjadi 1.2%. Data positif ini memperkuat data-data ekonomi AS sebelumnya di sektor tenaga kerja dan manufaktur yang menunjukkan momentum positif sehingga memicu ketakutan baru bahwa program QE3 hanya berjalan sampai bulan Desember, lebih pendek dibanding harapan sebelumnya.
Secara teknikal, sentimen bullish di Emas mulai menyusut setelah sentuh level terendah 3-minggu, tembus lagi diatas area 1780 baru bisa mengembalikan skenario bullish tetap kuat. Sementara target bearishnya tampak di area 1730 & 1705.
sumber : http://m.monexnews.com
No comments:
Post a Comment